Sebagai mana berita rumah kebakaran yang ditulis kemarin (02/03)
di https://www.mdmcpacitan.or.id/2021/03/lazismu-pacitan-santuni-korban.html,
pada hari ini kegiatan Lazismu Pacitan masih berlanjut sebagaimana yang direncanakan
saat asesmen rumah Tukiyo RT 01 RW 11 Dusun Nogosari Desa Jetak Kec. Tulakan
yang terbakar bagian dapur/pawonnya. Dapur/pawon dalam kehidupan di desa adalah
tempat yang sering digunakan untuk tempat berkumpulnya keluarga dalam keseharian, selain ruang
utama dalam bangunan rumah.
Dalam kebakaran di rumah mBah Tukiyo itu, turut terbakar juga
perlengkapan belajar cucunya yakni : Aldiano Qiaverel (BA Wonoanti 3) dan Daffa Aji Pangestu (kelas
5 MI Muhammadiyah 3 Wonoanti). Perlengkapan belajar Aldiano dan Daffa ludes
terbakar jadi abu. Saat ditemui kemarin usai rumah kakeknya terbakar kedua bocah
itu trauma dan hanya diam saja saat disapa Ketua Lazismu Pacitan, Isa Ansori.
Bagaimana tidak, perlengkapan belajar keseharian digunakan, menjadi arang di
hadapan matanya, termasuk gawai/HP dan buku Iqro’ Aldiano.
Biarpun masih duduk di bangku BA (setingkat TK) Aldiano dalam pembelajaran daring (belajar dari rumah) juga memerlukan HP android untuk mengirim tugas yang diberikan. Mengirim gambar, video hafalan doa, bacaan iqro' dan aktifitas pembelajaran lain melalui fasilitas android itu. Kebetulan siang itu HP Aldiano usai belajar ditaruh usai di dapur kakek/neneknya.
Sore ini Rabu (03/03) Ketua Lazismu Pacitan, Isa Ansori kembali
menyapa mBah Tukiyo dan keluarga di Dusun Nogosari Desa Jetak untuk menyemangati
dan memberi motivasi kepada Aldiano dan Daffa. “Kita berikan motivasi dan
nasihat kepada kedua bocah dan keluarga mbah Tukiyo atas musibah yang
menimpanya, agar trauma yang ada menjadi berkurang – bahasa kerennya trauma healing
– dan mereka bisa kembali “tersenyum dan gembira” agar bisa beraktifitas kembali,”
demikian kesan Isa Ansori, saat mengobrol santai dengan kedua bocah cucu mBah
Tukiyo ini bersama anggota keluarga yang lain.
Kegembiraan dan keceriaan Aldiano dan Daffa bertambah saat
Lazismu Pacitan mengganti HP android, buku Iqro’ dan perlengkapan belajar lain yang terbakar. Terlihat beberapa
anggota keluarga meneteskan air mata saat kedua bocah itu menerima pengganti
fasilitas belajarnya yang terbakar. Mbah Tukiyo mengucapkan terima kasih kepada
Lazismu yang begitu besar memberikan perhatian kepada keluarganya. “Saya mengucapkan
terima kasih kepada Lazismu atas perhatian dan bantuan yang diberikan, semoga
cucu-cucu saya ini dapat kembali belajar dengan tenang dan segera melupakan
musibah yang terjadi. Terima kasih Muhammadiyah,” tutur mbah Tukiyo saat
menyaksikan penyerahan tablet (HP) android merek Samsung Galaxy Tab A, Al
Qur’an dan buku Iqro kepada cucunya.
Dalam kesempatan ini Isa Ansori – Ketua Lazismu Pacitan –
berpesan agar Daffa dan Aldiano tetap semangat dan rajin belajar dari rumah
saja karena masih pandemik Covid-19. “Ananda Dafa dan Aldiano, harus rajin dan
semangat belajar lagi, jangan sampai ketinggalan teman-teman yang lain,” nasihat Isa Ansori.
Terkait dengan rehabilitasi dapur yang terbakar sudah disiapkan oleh keluarga besar mbah Tukiyo dan warga sekitar, dengan membuatkan dapur darurat.
[ambyah]
Semoga berkah ya Allah,
BalasHapus