Sesuai dengan rencana pada hari Ahad (20/12/2020) sekira pukul 07:30 WIB dimulailah rehab rumah Bu Tuminah RT 01 RW 07 Dusun Sriten Desa Gembuk Kec. Kebonagung. Kegiatan ini sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa Gembuk, tokoh masyarakat dan warga sekitar terkait dengan kegiatan rehabilitasi rumah yang terbakar tanggal 15 November 2020 adalah bagian dari kegiatan respon MDMC-Lazismu Pacitan pada tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi (TDRR) atas bencana tanah longsor.
Sebagaimana laporan yang di-rilis sebelumnya kegiatan tanggap darurat yang dilakukan oleh MDMC-Lazismu bersama Relawan Muhammadiyah sejak tanggal 17 November 2020 atas bencana tanah longsor di Desa Gembuk antara lain : membersikan material tanah longsor yang menutup akses jalan desa, menyiapkan lahan hunian, mendirikan dapur umum, juga pemberian paket sembako kepada warga yang terdampak. Sedangkan rehab rumah yang dilakukan ini adalah bagian dari rehabilitasi dan rekonstruksi dari MDMC-Lazismu.
Biarpun “debatable” dikenal adanya
siklus penanggulangan bencana yang terdiri dari empat bagian (kwadran) dalam
sebuah bagan lingkaran yaitu : kwadran mitigasi, kesiap-siagaan, tanggap
darurat (karena ada bencana) dan rehabilitasi/rekonstruksi. Alhamdulillah,
MDMC-Lazismu dan Relawan Muhammadiyah hadir di masa tanggap darurat dan
rehabilitasi/rekonstruksi atas bencana tanah longsor ini. Biarpun obyek rehab
rumah sebagai bagian rehabilitasi ini bukan dari akibat dari adanya tanah
longsor.
Memang agak unik kejadian rumah
terbakar milik Bu Tuminah – RT 01 RW 07 Dusun Sriten Desa Gembuk ini. Pada
tanggal 15 November 2020 sejak pagi/siang hujan dengan intensitas tinggi. Bu
Tuminah ini tinggal sendirian di rumahnya, karena suasana “mencekam” kawatir
akan terjadinya sesuatu maka Bu Tuminah “mengungsi” ke rumah familinya masih
dalam satu RT. Tapi Bu Tuminah lupa tidak memadamkan bara-api di dapur secara
sempurna, maka terbakarlah dapur tersebut, dan api sempat merembet ke atap dan
dinding rumah induk, biarpun saat itu terjadi hujan deras. Dapur oleh warga
masyarakat dirobohkan karena terbakar total sedangkan atap dan sebagian dinding
inilah yang direbab agar bisa ditempati lagi dengan layak. Uniknya, pada
hari/malam itu, di Desa Gembuk ada tanah longsor dengan beberapa rumah hancur
dan puluhan rumah warga terdampak ada juga rumah yang terbakar.
Pelaksanaan rehab dipimpin oleh
Ketua RT 01 RW 07 Dusun Sriten – Bapak Wibi Cahyono – hadir tidak kurang dari
40 warga dan relawan MDMC-Lazismu juga Tim BPBD Pacitan. Selama pelaksanaan rehab
terjadi hujan deras yang sedikit menghambat pekerjaan rehab atap dan dinding.
Kurang dari 30 menit hujan berhenti dan dilanjutkan kembali sampai selesai,
diselingi dengan makan siang bersama. Untuk makan siang sepenuhnya didukung
oleh DU MDMC-Lazismu yang ada di MTs Muhammadiyah Gembuk. Kemudian dilanjutkan
lagi setelah sholat dhuhur berjamaah.
Menurut penuturan Pak Wibi Cahyono –
Ketua RT – masyarakatnya menunggu-nunggu perhatian dari pemerintah terkait
rumah Bu Tuminah ini – hampir satu bulan – Alhamdulillah MDMC-Lazismu bergerak
untuk membantu dan mengusahakan sepenuhnya rehabilitasi rumah Bu Tuminah ini
sehingga layak untuk ditempati.
Proses pengerjaan rehab rumah,
seluruh warga dan relawan yang hadir berusaha keras menerapkan protokol
kesehatan, karena memang saat ini kita semua masih dalam suasana pandemik
COVID-19. Bermula dibagikanlah masker dan dorongan/motivasi untuk senantiasa
memakainya dengan benar.
Laporan kegiatan rehabilitasi rumah
yang terbakar ini adalah sebagai berikut :
0 komentar:
Posting Komentar