
- Unsur Pemerintah terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal (Kemendes), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Standarisasi Nasional (BSN).
- Unsur Pemda terdiri atas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial.
- Unsur masyarakat antara lain terdiri dari Non-Government Organization (NGO), relawan, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Pramuka, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI).
- Unsur lembaga usaha melibatkan para usahawan yang tergabung dalam Forum Lembaga Usaha.
- Unsur akademisi adalah dari kalangan: pakar, perguruan tinggi local, dan lain-lain.
- Unsur media massa mencakup media televisi, koran/majalah, media online, media streaming, dan media sosial.
Aktivitas utama dalam kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami
antara lain peningkatan dan penguatan aparatur desa dan kecamatan, termasuk babinsa
dan babinkatibmas terkait Desa Tangguh Bencana. Kegiatan juga berbentuk Relawan
Goes to School yang akan menurunkan para relawan, akademisi, lembaga usaha, dan
media massa, melakukan sosialisasi kesiapsiagaan ancaman tsunami. Selain itu,
akan diadakan juga acara Panggung Ekspedisi yang diisi dengan pertunjukan
tentang kesiapsiagaan masyarakat, pemutaran film kebencanaan, dan penjelasan
pakar tentang bencana serta antisipasinya.
Selama kegiatan ekspedisi, juga akan dilakukan penilaian
ketangguhan desa terhadap bencana melalui wawancara dan pengisian kuisioner. Hal
itu bertujuan untuk mengetahui pada tahapan awal tentang tingkat ketangguhan
desa menghadapi bencana, yang selanjutnya akan diperbandingkan dengan tingkat
ketangguhan desa pasca pelaksanaan program ini.
Peserta ekspedisi juga akan melakukan penanaman vegetasi
pelindung pantai di semua tempat yang dipandang perlu penanaman pohon pelindung
dari terjangan ombak besar. Juga, akan dipasang papan-papan informasi untuk
mengingatkan para warga desa maupun pengunjung agar senantiasa waspada terhadap
bencana tsunami selama berada di daerah/desa tersebut.
Secara rinci, jadwal pelaksanaan Ekspedisi Destana Tsunami
dan wilayah sasaran sebagai berikut:
- Selama 14 hari, dari tanggal 11 s/d 24 Juli di 8 kabupaten di Jawa Timur, dengan sasaran 10 point (pusat kegiatan – red) yang meliputi 15 desa untuk masing-masing point.
- Selanjutnya, selama 9 hari dari tanggal 24 Juli s/d 02 Agustus di 7 kabupaten di Jawa Tengah dan Jogyakarta, dengan wilayah sasaran 6 point.
- Kemudian, selama 11 hari dari tanggal 02 hingga 12 Agustus menyasar 7 point di 5 kabupaten di Jawa Barat.
- Segmen terakhir selama 5 hari dimulai dari tanggal 12 sampai dengan 16 Agustus 2019 di 4 kabupaten di Provinsi Banten dengan wilayah sasaran 5 point.
Pada setiap hari terakhir, akan dilakukan penyerahan pataka ekspedisi
dari peserta di wilayah sasaran awal kepada peserta di wilayah
ekspedisi berikutnya. Juga, para peserta ekspedisi akan melakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang baru saja dilaksanakan serta acara
penyalaan api unggun di malam harinya. (APL/Red).
Sumber :
https://pewarta-indonesia.com/2019/07/wujudkan-masyarakat-tangguh-bencana-bnpb-akan-gelar-ekspedisi-destana-tsunami/
Baca juga :
Ekspedisi Destana Tsunami 2019
Rencana Kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di Kab. Pacitan
Titik Kegiatan Kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di selatan Pulau Jawa
Baca juga :
Ekspedisi Destana Tsunami 2019
Rencana Kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di Kab. Pacitan
Titik Kegiatan Kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di selatan Pulau Jawa
0 komentar:
Posting Komentar